Headlines News :
Home » , » Abuya Jamaluddin Wali

Abuya Jamaluddin Wali

Written By Jufri Andesda on Jumat, 27 Juli 2012 | 03.02

ABUYA Drs Jamaluddin Waly, begitu nama lengkap ulama ini yang akrab disapa Abuya Jamaluddin Waly. Aura kharismatik memancar terang pada sosok ulama ini. Wajahnya mirip Abuya Profesor Haji Muhibbudin Waly, ulama besar di Aceh. Maklum saja, ia adalah adik Abuya Muhibbudin Waly, anak dari Abuya Syeikh Haji Muda Waly Al Khalidy, pendiri Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan. Seperti diketahui, setelah Abuya Syeikh Muda Waly Al Khalidy wafat, kepemimpinan Dayah Darussalam Labuhan Haji, dayah tertua di Aceh, dilanjutkan oleh Abuya Muhibbudin Waly hingga beliau wafat pada 7 Maret 2012. Kini, Rais Am atau Pimpinan Umum Dayah Darussalam Labuhan Haji itu dipercayakan kepada Abuya Jamaluddin Waly. Hal itu berdasarkan kesepakatan dewan guru dayah tersebut dan didukung ulama se Aceh yang hadir dalam pertemuan di Dayah Darussalam Labuhan Haji, beberapa waktu lalu. Selain Rais Am Dayah Darussalam Labuhan Haji, Abuya Jamaluddin Waly dipercayakan menjadi Mursyidul Am (Pembimbing Umum) tarekat Naqsyabandiyah se Aceh. Di mana, sebelumnya Abuya Jamaluddin Waly sudah melibatkan diri dalam tarekat tersebut. “Yang pertama mengembangkan tarekat Naqsyabandiyah di Aceh adalah almarhum Syeikh Muda Waly Al Khalidy dari tahun 1940-an. Tarekat ini juga berkembang pesat di pulau Jawa, Malaysia hingga sebagian Asia Tenggara,” kata Abuya Jamaluddin Waly saat ditemui The Atjeh Post di Masjid Islamic Center Lhokseumawe, Minggu, 20 Mei 2012. Selain Abuya Profesor Muhibuddin Waly dan Abuya Jamaludin Waly, ulama lain yang juga sudah diangkat sebagai mursyid tarekat Naqsyabandiyah di Dayah Darussalam, antara lain Teungku Haji Adnan Mahmud Bakongan, Teungku Haji Abdul Hamid Meulaboh dan Teungku Haji Hasan Abati Lamno. “Mursyid lain yang sudah diangkat, yaitu Abu Matang Peureulak, Abu Karimuddin Baktya, Teungku Haji Nasir Waly, Waled Hasanul Basri Pimpinan Dayah MUDI Mesra Samalanga, Abu Muhhamad Tayeb Batee Lhee Lhoksukon dan Tgk Zuhdi, anak Abu Karimuddin,” kata Abuya Jamaluddin Waly. “Untuk pengembangan tarekat Naqsyabandiyah ke depan, baik jangka pendek maupun jangka panjang masih dibutuhkan pengangkatan beberapa mursyid dan wakil mursyid baru di seluruh Aceh,” kata Abuya Jamaluddin Waly yang juga Rais Am Dayah Assasunnajah Aceh Besar. Dan, hal itu telah dibahas dalam pertemuan para ulama Aceh Utara, Aceh Timur dan sebagian Bireuen dengan Abuya Jamaluddin Waly, di Masjid Islamic Center Lhokseumawe, Sabtu kemarin, 19 Mei 2012. “Alhamdulillah, pengembangan tarekat ini mendapat dukungan dari MPU (Majelis Permusyawaran Ulama) Aceh, yaitu tarekat Naqsyabandiyah yang bersilsilah kepada almarhum Syeikh Muda Waly Al Khalidy,” kata Abuya Jamaluddin Waly yang juga anggota MPU Aceh. Menurut Abuya Jamaluddin Waly, di Aceh berkembangan tiga tarekat yaitu Naqsyabandiyah, Syattariyah dan Hadadiyah. “Ketiga tarekat itu diakui sah oleh pemerintah dan diamalkan se Indonesia,” katanya. Begitulah Abuya Jamaluddin Waly, ulama kharismatik yang melanjutkan pengembangan tarekat Naqsyabandiyah. Saat ini Abuya Jamaluddin juga tercatat sebagai Ketua Majelis Zikir Al-Waliyah Aceh dan dosen tetap di Dayah Manyang atau Dayah Tinggi di Majisd Raya Baiturrahman. Sama seperti Abuya Profesor Muhibbudin Waly semasa hidupnya, Abuya Jamaluddin Waly kini menjadi pengasuh Kajian Islam Tingkat Tinggi di Masjid Islamic Center Lhokseumawe tiap minggu ke tiga saban bulan. SUMBER :http://atjehpost.com
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

FKG Blog's Competition

FKG Blog's Competition

Find Us on Facebook :

Click Here !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2012. INSPIRATIF DAN TELADAN - " JIKA SESEORANG MENGUNGGULI MU DALAM HAL DUNIAWI MAKA UNGGULILAH DIA DALAM HAL UKHRAWI "
Template Design by Creating Website Published by Mas Template